Kajian Islam

Tanda-Tanda Kehancuran Bangsa


Silang pendapat dalam perdebatan yang panjang diantara pakar hukum dan politisi di layar televisi tentang hukuman yang layak bagi para koruptor menunjukkan bahwa pengetahuan agama telah hilang dari benak mereka. Maka wajar kalau yang mereka dukung adalah kejahilan. Padahal Allah memerintahkan untuk memotong tangan pencuri.

وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS Al-Maidah : 38]
Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menuntunkan untuk memotong tangan pencuri yang mencuri barang senilai 1/4 dinar atau lebih. Kalau satu dinar itu senilai 4 gram emas, maka 1/4 dinar sama dengan 1 gram emas. Artinya pencuri barang senilai sekitar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) layak untuk dipotong tangannya.
Bila hukuman seperti ini diberlakukan, sudah pasti akan memberikan efek jera kepada koruptor, sehingga tidak ada lagi koruptor yang berani ketawa-ketiwi di depan layar televisi. Hilangnya pengetahuan agama dan didukungnya sifat jahil merupakan 2  tanda dari 4 tanda kehancuran suatu bangsa seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Rasulullah SAW bersabda:

اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى

Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya pengetahuan agama dan didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan. [HR. Bukhari juz I, hal. 28]
Tanda kehancuran yang ke tiga adalah diminumnya minuman keras secara terang-terangan. Saat ini banyak hotel dan restoran yang secara legal menjajakan minuman keras. Toko dan warung di seluruh pelosok tanah air lebih banyak lagi menjajakan minuman keras secara illegal. Tidak hanya minuman keras, sarana mabok telah diperkaya dengan narkoba.
Ribuan kilogram sabu berhasil diselundupkan ke dalam negeri setiap tahun. Jutaan pil ekstasi berhasil meracuni anak bangsa tidak pandang bulu, kaya atau miskin, tua atau muda, pria atau wanita. Seorang wanita muda pengemudi minibus yang menabrak 8 orang pejalan kaki hingga tewas di dekat tugu Tani, Jakarta beberapa waktu lalu ternyata juga dalam keadaan mengkonsumsi narkoba.
Menurut data dari BN, 50 orang mati setiap hari karena narkoba. Miras dan narkoba telah menjadi ancaman serius yang menghancurkan masa depan bangsa. Kemampuan akal pengguna narkoba melemah, semangat juang menjadi loyo, keinginan mereka hanya bersenang-senang sampai tanpa mereka sadari malaikat maut datang menjemput.
Tanda kehancuran suatu bangsa yang ke empat adalah zina yang dilakukan dengan terang-terangan. Tidak lagi menjadi rahasia umum tentang adanya lokalisasi prostitusi di berbagai daerah. Pria hidung belang tanpa malu-malu datang memilih sendiri wanita untuk berzina.
Belum lagi perzinaan yang dilakukan di losmen, motel, hotel, dan di tempat-tempat lain. Maka tidak mengherankan kalau angka aborsi di Indonesia yang saat ini sudah mencapai lebih dari 2,3 juta per tahun terus menunjukkan peningkatan.
Yang sangat memprihatinkan adalah adanya para pelajar yang melakukan arisan pelacur. Mereka mengumpulkan uang jajan, lalu mengundi siapa diantara mereka yang menang akan mendapatkan uang itu untuk membayar pelacur. Na’udzubillah.
Saudaraku, kita tidak ingin bangsa ini hancur.