Rabu, 09 November 2011

Pendidikan Karakter "Sekolah Harus Tanamkan Nilai Kepahlawanan"

 Gb. Pahlawan Bung Tomo

Nilai-nilai kepahlawanan, seperti nilai rela berkorban, cinta tanah air, kerja keras, keteladanan, kejujuran, demokratis, mandiri, dan bertanggungjawab harus diintegrasikan dalam pendidikan karakter. Setiap mata pelajaran di sekolah bisa menjadi sarana penanaman nilai-nilai kepahlawanan tersebut, terutama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Sejarah, Ilmu-ilmu sosial, dan Bahasa Indonesia.

Melalui proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran itulah, nilai-nilai tersebut bisa ditanamkan.
“Penanaman nilai-nilai inilah yang seharusnya menjadi model pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter melalui nilai-nilai tersebut seharusnya menjadi tujuan dari proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Selama ini, pendidikan karakter seolah-olah hanya menjadi jargon semu pemerintah saja," ujar Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar, Kamis(10/11/2011).

Kenyataannya, menurut Raihan, pemerintah justru lebih memprioritaskan pada pencapaian aspek kognitif saja. Akibatnya, nilai-nilai kepahlawanan tersebut mengalami erosi dalam kehidupan masyarakat. Tidak ada lagi nilai-nilai keteladanan yang lahir dari pemimpin bangsa. Padahal, kata dia, bangsa ini memiliki sejarah kepahlawanan yang gemilang dan patut diteladani oleh generasi sekarang.

“Seharusnya, pendidikan karakter menjadi intisari dari sistem pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," paparnya.

Oleh karena itu, Raihan mendesak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah orientasi kebijakannya dari yang semula berorientasi pada pencapaian nilai berupa angka-angka menjadi pencapaian nilai-nilai berkarakter. Apalagi, sektor kebudayaan telah menjadi bagian yang terintegrasi dari sistem pendidikan nasional kita.

“Momentum hari Pahlawan 10 November ini, seharusnya tidak hanya dijadikan seremoni dan jargon pemerintah belaka. Pemerintah harus betul-betul mengimplementasikan nilai-nilai karakter kepahlawanan tersebut dalam kebijakan sistem pendidikan nasional kita," kata Raihan.

0 komentar: